Pertamina Balikpapan | Serapan Naker Lokal RDMP Belum Maksimal, Disnaker Balikpapan Dorong Agar Diprioritaskan



Wartabpn - BALIKPAPAN- Adanya proyek pembangunan Refinery Development Master Plan ( RDMP ) diharap dapat menyerap tenaga kerja (naker) lokal Kota Balikpapan.

Baru-baru ini bertambah 40 naker lokal Kalimantan Timur yang terserap sebagai tenaga operator di proyek Pertamina RU V tersebut.

Kendati terserap 40 naker sebagai tenaga operator, sebenarnya pendaftar pada posisi tersebut mencapai 600 naker Kaltim.

Menurut Plt Kepala Disnaker Balikpapan Arbain Side, ke depannya diharapkan RDMP lebih memprioritaskan naker lokal Balikpapan.

"Dengan tidak lagi membuka kesempatan naker luar Kaltim. Kami upayakan. Dari naker Kaltim 40 orang itu, yang asal Balikpapan 25 naker. Itu 40 itu keseluruhan Kaltim," katanya, Senin (3/8/20).

Sebagaimana diketahui, PT Kilang Pertamina Balikpapan mencatat hingga Juli 2020 terdapat 4.583 tenaga kerja telah terserap pada megaproyek RDMP.

Dari jumlah itu, sebanyak 42 persen atau 1.932 orang berasal dari Balikpapan, sedangkan untuk Kaltim sekira 265 orang, dan Kalimantan 72 orang.

Adapun untuk luar Kalimantan terserap sebanyak 2.269 atau 49 persen. Sedang sisanya merupakan tenaga kerja asing berkisar 45 orang atau 0,9 persen.

Manager Procurement PT Kilang Pertamina Balikpapan Widodo Tri Rahardjo mengatakan penyerapan tenaga kerja dari luar Kalimantan ini karena ada kebutuhan keahlian yang belum bisa dipenuhi.

"Angka 49 persen asal luar Kalimantan itu umumnya tenaga kerja tetap dari subkon. Memang skillnya belum dapat dipenuhi oleh Kalimantan,” ujar Widodo Tri Rahardjo.

Sementara itu, RDMP katanya juga tengah melakukan training operator sebanyak 40 orang. Jumlah tersebut didominasi oleh tenaga kerja asal Balikpapan.

Dalam tahap training yang berlangsung selama 4 bulan tersebut, status mereka (pekerja) akan menjadi pekerja tetap.

“Proses rekrutmen juga sedang berjalan. Jumlah yang akan diterima juga sekitar 40 orang. Kebutuhan kan besar nanti akan terus bertambah, puncak di 2022” ucapnya.

Tri Widodo mengakui terjadi perlambatan progres proyek RDMP imbas pandemi Covid yang masih berlangsung.

Keterlambatan itu sekira diangka 1,7 persen, namun masih sesuai jadwal karena megaproyek ditargetkan selesai pada 2023 mendatang.

"Selama pandemi kegiatan konstruksi tetap berjalan seperti biasa dengan mengikuti protokol kesehetan. Tidak ada yang dirumahkan. Hanya saja sebagian bekerja dirumah atau work from home (WFH),” jelasnya.

Artikel sudah dimuat pada halaman https://kaltim.tribunnews.com/2020/08/03/serapan-naker-lokal-rdmp-belum-maksimal-disnaker-balikpapan-dorong-agar-diprioritaskan?page=all