WartaBpn - Jakarta - Gelembung gas muncul di lapangan migas YYA, Blok Offshore North West Java (ONWJ). Kejadian ini terjadi pada 12 Juli setelah Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan pengeboran sumur YYA-1.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan gelembung gas ini berpotensi memicu semburan gas (blow out) di sekitar perairan Pantai Utara Pulau Jawa.
Djoko mengatakan potensi terburuk yang bisa terjadi adalah seperti bencana tumpahan minyak di Teluk Meksiko, Amerika Serikat yang difilmkan dengan judul Deep Water Horizon. Selain itu, rig alias bor sumur minyak tenggelam.
"Risiko yang paling fatal adalah rig nya tenggelam, tapi sekarang baru miring 8 derajat, iya kan ada pernah nonton Deep Water Horizon, kejadian paling parah seperti itu," jelas Djoko di kantornya, Rabu (17/7/2019).
Djoko mengatakan, kementerian sudah mengirimkan tim sejak Jumat lalu. Hal yang pertama dilakukan adalah untuk evakuasi para pekerja yang berada di lokasi.
"Tim kami sedang berada di lokasi sejak hari Jumat, kami segera krim ke sana petugas, masih ada pertamina crisis center. Untuk tahap awal seperti biasa, crew-crew di evakuasi," kata Djoko.
PHE sebagai operator kilang minyak sendiri sudah menutup kegiatan pengeboran sumur YYA1 di ONWJ, mereka juga sudah memindahkan pekerja yang berada di anjungan lepas pantai dan menara pengeboran.
detik.com
Post a Comment