Bahaya Angin Selatan, Nelayan Balikpapan Diminta Waspada Melaut


WartaBpn-BALIKPAPAN - Kasat Polair Polres Balikpapan AKP Teguh Sanyoto mengatakan, kejadian pecahnya kapal nelayan dihantam ombak di perairan Balikpapan, Selasa (11/9/2018)., mesti jadi pelajaran,

Beruntung kedua nelayan yang melaut tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Dijelaskan Teguh, kondisi gelombang laut saat ini tidak menentu. Mudah berubah. Pengaruh angin selatan di Perairan Teluk Balikpapan cukup kuat memengaruhi keadaan laut sejak Agustus hingga September 2018.

Pada dasarnya gelombang bulan ini dipengaruhi angin selatan. Para nelayan diminta untuk tetap waspada. Gelombang mudah berubah, ucapnya. Pemberitaan sebelumya, dua nelayan Balikpapan berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan, Selasa (11/9/2018) sekitar 11.30 Wita.

Kedua nelayan tersebut dijemput kapal reaksi cepat Polair Polres Balikpapan. Tiba di pantai belakang Mako Polair Polres Balikpapan. Kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, menggunakan ambulans. Belakangan diketahui, mereka bernama Khalik (22) dan Sanusi (50). Keduanya merupakan ayah dan anak, warga Manggar Balikpapan Timur. Khalik mengungkapkan bisa selamat lantaran ada RIG kosong di tengah perairan. Usai kapalnya pecah dihantam gelombang.

Untung ada RIG. Kalau gak ada mungkin selesai (tenggelam), tuturnya.
Sebelum dihantam ombak. Perahu yang dinaiki mengalami kebocoran. Nelayan tersebut melakukan aktivitas merengge (menjaring ikan). Mereka sudah keluar sejak 02.00 Wita.

Usai sampai di lokasi tujuan. Keduanya memasang rengge (jaring ikan). Sekitar 30 menit, mereka pun menarik jaring ikan. Saat itulah perahu yang dinaikinya banyak kemasukan air. Kapal mereka bocor. Nahasnya, pada pagi itu gelombang cukup besar. Di tengah kesibukan menguras air. Perahu mereka dihempas ombak. Pecah.

Baru dapat separuh. Bocor kapal. Lalu kena ombak. Tadi pagi gelombang besar. Jebol kapal, kami terseret menuju RIG. Malaikat saat itu nolong saya, pak, kenangnya.

Keduanya pun lalu naik ke atas RIG. Tak ada orang di atasnya, alias kosong. Beruntung ada air galon di atas. Hanya itu modal mereka bertahan menunggu jemputan Tim SAR.

Untungnya saya bawa HP. Telpon mamak di rumah,tuturnya.

kaltim.tribunnews.com