WartaBpn- BALIKPAPAN - YAP (16) remaja asal Samarinda sempat membuat geger publik lantaran mengaku diculik dan rudapaksa di Balikpapan.
Kendati demikian saat unit PPA Polres Balikpapan melakukan penyelidikan, didapat fakta yang jauh dari keterangan awal yang diberikan korban usai ditemukan di Terminal Batu Ampar, Selasa (28/8/2018) dini hari.
Tak ada bukti yang mengarah bahwa korban diculik atau dirudapaksa oknum tak bertanggungjawab di Balikpapan.
Adapun fakta-fakta yang didapat penyidik, di antaranya :
1. Korban berusia 16 tahun. Anak broken home. Pernah menikah tahun 2016. Dikarunia 1 orang anak. Status Bercerai.
2. Permah tinggal di Samboja. Panggilannya Inur. Anaknya sekarang diasuh mantan suami dan mertua di Samboja.
3. Meninggalkan Samarinda hendak ke Samboja menemui anak
4 Naik bus ke Balikpapan. Sempat lontang-lantung. Lantaran tak membawa uang, makanan, dan identitas diri di kota minyak.
5. Ditemukan anggota Satpol PP di Terminal Batu Ampar. Pingsa diduga karena kelaparan. Dirawat di RSKD Balikpapan.
6. Dari keterangan ayahnya, YAP punya rekam jejak gangguan mental. Emosinya labil. Sering kabur dari rumah.
7. Pernah ribut dengan mertua di Samboja. Mengamuk. Kaca rumah sampai pecah.
8. Pernah bawa motor orang tanpa sepengetahuan dari Samboja ke Handil.
9. Dianggap tak bisa urus anak. Suami dan mertua memulangkan YAP kepada keluarganya di Samarinda
10. Pernah pingsan di Karang Joang KM 8 Balikpapan Utara. Dibawa ke Puskesmas ngomongnya ngelantur. Dikembalikan ke Sempaja Samarinda.
11. Pernah ditampung di Dinsos pada 2016 dan 2017. Mengaku bernama Noor Hasanah saat itu.
Menurut Makhfud, hasil visum medis otomatis membantah pengakuan korban yang mengalami rudapaksa di kota minyak.
Sementara dugaan penculikan juga sama halnya dengan rudapaksa, negatif. Memang keterangan awal korban kepada petugas, ia mengaku diculik orang tak dikenal di Samarinda. Namun setelah dilakukan pendalaman lebih lanjut, dari introgasi kedua, pengakuan YAP berubah.
Kepada petugas, ia mengaku hendak ke Samboja menemui anaknya. Belakangan diketahui YAP dipersunting sejak umur 14 tahun. Ia telah dikarunia seorang anak.
Namun pernikahannya kandas. Lantaran bercerai dengan suaminya. Anaknya dirawat mertua mantan suaminya yang berada di Samboja, Kutai Kartanegara.
Lebih lanjut perwira polisi 3 balok di pundak ini, berkoordinasi dengan jajaran Polsekta Sungai Pinang Samarinda mencari keberadaan keluarga korban. Dari keterangan yang didapat, YAP memiliki riwayat gangguan mental.
"Saat ini P2TP2A melakukan pemeriksaan psikologis korban, apakah benar ada gangguan mental. Mereka minta observasi selama seminggu," bebernya.
kaltim.trbunnews.com
Post a Comment