BALIKPAPAN- Sebanyak 450 jamaah calon haji (calhaj) kloter 1 asal Kota Balikpapan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Bandara Internasional SAMS Sepinggan, Jumat (27/7) sekitar pukul 11.25 Wita. Jamaah calhaj kloter pertama ini dilepas oleh Meilina, Pj Sekretaris Provinsi Kaltim.
Lima tenaga pendamping terdiri dari ketua kloter, sekretaris dan 3 tenaga medis ikut bersama jamaah haji kloter 1 ini. Menurut Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kaltim sekaligus Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Balikpapan, H Sofyan Noor, jamaah dari Emarkasi Balikpapan diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 747-400 nomor penerbangan GA 4101.
"Sebelum berangkat para calhaj sudah dibekali materi tentang ibadah haji, ada juga pengecekan kembali barang bawaan. Semua itu dilakukan guna memberikan pelayanan kepada jamaah yang akan berangkat," kata Sofyan Noor usai pelepasan kloter di Asrama Haji Balikpapan.
Meilina dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para jamaah calhaj yang berangkat ke Tanah Suci Mekkah. "Tidak semua orang dapat kesempatan haji. Jaga kesehatannya selama di Tanah Suci, serta jaga nama baik bangsa dan daerah," ujar Meiliana.
Kloter pertama diperkirakan tiba di Madinah sekitar pukul 18.35 waktu setempat. Petugas dari Avsec Bandara SAMS memeriksa barang bawaan para jemaah calhaj sebelum melakukan penerbangan.
Imam Sujarwo, calhaj asal Sepinggan, Balikpapan mengaku sudah siap menempuh penerbangan sekitar 11 jam menuju Madinah. "Insyaallah sudah siap semuanya. Kita juga sudah ikuti semua peraturan dari petugas. Semoga semua bisa berjalan lancar dan sampai Madinah dengan selamat," ujar Imam
Sebelum diterbangkan menuju Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, jamaah calhaj kloter 1 Balikpapan telah bersiap sejak dini hari, Jumat (27/7). Seorang jemaah mengaku merasa kelelahan mempersiapkan segala hal sebelum pergi menuju Tanah Suci.
Hasil pemeriksaan kesehatan ulang di Asrama Haji Batakan Balikpapan ditemukan banyak jamaah calhaj yang mengalami hipertensi. "Ada jamaah calhaj yang berangkat hari ini mengalami hipertensi dan mengeluh kelelahan," ungkap H Sofyan Noor, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kaltim.
Jamaah yang mengalami hipertensi rata-rata berusia 50 tahun ke atas. "Sudah ditangani tim medis, bisa diturunkan lagi tensinya, hipertensinya itu muncul karena jamaah ada yang alami stress dan kurang istirahat," kata Sofyan Noor.
Meilina, Pj Sekprov Kaltim saat pelepasan jamaah haji menyatakan pelaksanaan pemberangkatan haji tahun ini kian baik dan terstruktur. "Kami sangat mengapresiasi Kakanwil Kemenag, pak Sofyan dan jajarannya sudah begitu bekerja keras. Saya lihat pemberangkatan ini semakin lebih baik ketimbang tahun-tahun sebelumnya," ujar Meilina.
Pemprov Kaltim berharap semoga jamaah kloter 1 bisa berjalan tertib dan semua bisa menjaga kesehatan selama di Tanah Suci.
"Naik haji ini berbeda dengan umroh, semua sudah terstruktur di bawah naungan Kementerian Agama, kami juga sudah mengimbau agar jamaah saling berkomunikasi, sehingga tidak ada yang ketinggalan dan ibadah berjalan lancar," kata Meilina. Lantaran kondisi cuaca panas di Arab Saudi yang mencapai 50 derajat celcius, menghindari heatstroke atau sengatan panas, pihak Kemenkes mengimbau jamaah banyak minum air.
"Paling penting yaitu berperilaku hidup bersih dan sehat, memelihara kesehatan di sana, aktivitas jangan terlalu dipaksakan dan perbanyak minum air karena di sana panas," ungkap dr. Slamet, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi.
Berdasarkan penjelasan Kementerian Kesehatan dari tahun ke tahun terutama tahun ini jemaah Pemberangkatan kloter haji tahun ini terbilang tak ada kendala yang berarti. Semua telah terstruktur dan direncanakan secara matang di bawah naungan Kementerian Agama.
"Alhamdulillah semua persiapan keberangkatan baik ketersedian dokumen, koordinasi antar instansi dan daerah serta kesiapan akomodasi, kesehatan berjalan lancar," kata Sofyan Noor.
sumber http://kaltim.tribunnews.com/2018/07/28/banyak-calhaj-asal-balikpapan-alami-hipertensi-ini-faktor-penyebabnya
Post a Comment