Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Yulidar Gani mengaku, pendapatan asli daerah (PAD) Kota Balikpapan dari sektor perhotelan 2016 lalu mengalami penurutan sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya.
Dia menjelaskan, menurunnya PAD perhotelan itu disebabakan anjloknya harga Batu Bara dan Migas. Ke depan, untuk mendongkrak PAD dari sektor perhotelan, menurutnya tak lagi harus bergantung pada pertambangan Batu Bara dan Migas.
![]() |
KOPI |
Ia menjelaskan, industri pariwisata dan ekonomi kreatif paling menjanjikan untuk meningkatkan PAD Balikpapan khususnya untuk sektor perhotelan.
"Tapi kita akan membuat suatu terobosan yaitu dengan mengembangkan sektor pariwisata dan industri kreatif. Tentunya ini diperlukan peran pemkot harus membangun lagi tempat-tempat pariwisata baru di Balikpapan. Karena kita juga tau bahwa Balikpapan ini adalah pintu gerbang Kaltim," pungkasnya.
Oleh karena itu, ia mendorong Pemkot agar memperdayakan industri pariwisata dan industri kreatif untuk meningkatkan PAD khususnya perhotelan .
"Dampaknya untuk hotel tentunya sangat bagus karena inikan akan mendukung para tamu untuk tinggal lebih lama. Tadinya mungkin mereka hanya transit atau nginap sehari tapi karena banyak industri pariwisata mereka bisa tinggal lebih lama," katanya.
Dia menyebutkan, PAD tahun 2016 dari perhotelan mengalami penurunan sekitar 30 persen. Jika dibanding dua tahun sebelumnya yang mencapai sekitar Rp 100 miliar, tahun ini melorot hingga 30 persen.
Post a Comment